Suppositoria dan Cara Penggunaanya Yang Benar Pada Rektal

Moh Rivaldi
0
Halo sahabat Mari Belajar Farmasi. kali ini kita akan menyajikan artikel tantang suppositoria. Dalam artikel kali ini kita akan membahas apa itu supositoria? Apa keuntungan dan kerugian sediaan suppositoria? apa saja yang terkandung dalm supposotiria? dan bagaimana cara penggunaan suppositoria yang baik dan benar. tanpa perlu basa-basi lagi silahkan di baca sampai selesai.


suppositoria via mipa-farmasi.com

Apakah suppositoria itu?

Supositoria adalah sediaan  padat atau solid yang berbentuk seperti torpedo (peluru) yang dikhususkan untuk penggunaan rektal (melalui anus) dan vaginal (melalui vagina) atau uretra, yang dapat larut pada suhu tubuh dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana disana ia akan diserap oleh aliran darah. Supositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat lokal atau sistemik.Bahan dasar dalam pembuatan suppositoria adalah lemak nabati yang mudah larut dalam air.

Macam-macam suppositoria

Macam-macam Suppositoria berdasarkan tempat penggunaannya :
  1. Rektal Suppositoria sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat rektal atau anus, beratnya menurut FI.ed.IV kurang lebih 2 g. suppositoria rektal berbentuk torpedo mempunyai keuntungan, yaitu bila bagian yang besar masuk melalui jaringan otot penutup dubur, maka Suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya.
  2. Vaginal Suppositoria (Ovula), bentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat umumnya 5 g. Supositoria kempa atau Supositoria sisipan adalah Supositoria vaginal yang dibuat dengan cara mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai, atau dengan cara pengkapsulan dalam gelatin lunak. Menurut FI.ed.IV, Suppositoria vaginal dengan bahan dasar yang dapat larut / bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin tergliserinasi berbobot 5 g. Supositoria dengan bahan dasar gelatin tergliserinasi (70 bag. gliserin, 20 bag. gelatin dan 10 bag. air) harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu dibawah 350 C°
  3. Urethral Suppositoria (bacilla, bougies) digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang antara 7 cm - 14 cm.

Tujuan penggunaan suppositoria

Untuk memenuhi dan penerapan asuhan kefarmasian atau pharmacheutical care pemilihan jenis dan bentuk sediaan obat yang akan digunakan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. tujuan penggunaan suppositoria antara lain.
  1. Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektum maupun vagina atau urethra, seperti penyakit haemorroid / wasir / ambein dan infeksi lainnya.
  2. Juga secara rektal digunakan untuk distribusi sistemik, karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum,
  3. Apabila penggunaan obat peroral tidak memungkinkan, seperti pasien mudah muntah, tidak sadar.
  4. Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karena obat diabsorpsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah,
  5. Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzym di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar .

Keuntungan Suppositoria

Keuntungan dalam pemilihan jenis obat sangatlah diperhatikan untuk mewujutdkan  pharmaceutical care. Keuntungan penggunaan obat dalam Suppositoria dibanding peroral, yaitu
  1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung bagi penderita penyakit maag kronis.
  2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzym pencernaan dan asam lambung.
  3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.
  4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.

Kerugian Penggunaan suppositoria

Kerugian dalam penggunaan suppositoria berkaitan dengan rasa nyaman yang akan dirasakan oleh pasien, sering kali pasien akan merasa kurang nyaman pada saat menggunakan suppositoria. dan juga berkaitan dengan absorbsi obat yang tidak teratur dan susah diprediksi.

Bahan dasar pembuatan Suppositoria


cetakan suppositoria via wikimedia.org

Bahan dasasr pembuatan suppositoria adalah ol. cacao (lemak coklat), gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran PEG berbagai bobot molekul dan ester asam lemak PEG. Bahan dasar lain dapat digunakan seperti surfaktan nonionik misalnya ester asam lemak polioksietilen sorbitan dan polioksietilen stearat.

Bahan dasar Suppositoria yang ideal harus mempunyai sifat sebagai berikut :

  1. Padat pada suhu kamar, sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau dicetak, tapi akan melunak pada suhu rektal dan dapat bercampur dengan cairan tubuh.
  2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi
  3. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
  4. Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan perubahan warna, bau dan pemisahan obat.
  5. Kadar air cukup
  6. Untuk basis lemak, bilangan asam, bilangan iodium dan bilangan penyabunan harus jelas.

Cara penggunaan suppositoria pada rektal

Penggunaan suppositoria terkadaang akan sulit bila dilakukan sorang diri dan membutuhkan bantuan orang lain. berikut ini cara cara penggunaan suppositoria yang baik dan benar.
  • Pergi ke toilet dan jika perlu kosongkan isi perut Anda (BAB).
  • Cuci tangan.
  • Buang semua foil atau plastik pembungkus suppositoria.
  • Lakukan dengan berjongkok atau rebah ke salah satu sisi tubuh dengan satu kaki ditekuk dan satu kaki lainnya lurus.
  • Masukkan obat suppositoria dengan lembut namun tegas ke dalam anus. Jika perlu basahi ujung suppositoria dengan sedikit air. Lalu dorong cukup jauh sehingga suppositoria tidak keluar kembali.
  • Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam selama beberapa menit.
  • Cuci kembali tangan.
  • Usahakan agar tidak BAB selama setidaknya satu jam, kecuali obat suppositoria tersebut adalah jenis pencahar.
Demikian artikel mengenai suppositoria yang dapat kami sajikan, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya sejawat-sejawat farmasi dalam penerapan pharmaceutical care yang tepat. salam belajar farmasi. terimakasih jagan lupa like fanspage yang ada side bar kanan dan selalu share artikel ini agar lebih bermanfaat.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)